Meskipun setiap laba-laba membuat beberapa jenis sutra, tidak semua jenis sutra adalah sama. Setidaknya ada enam atau tujuh jenis kelenjar sutra yang ditemukan pada laba-laba, dan masing-masing kelenjar membuat sendiri jenis sutra. Sutra yang berbeda digunakan untuk jaring-bangunan, pembungkus makanan, atau untuk membungkus sebuah kantung telur. sutra laba-laba mungkin atau tidak mungkin lengket, tergantung pada apakah sedang digunakan untuk menangkap makanan atau tidak.
Hal kedua yang perlu dipahami adalah bagaimana laba-laba berjalan di jaring. Laba-laba memiliki cakar khusus dalam ukuran kecil, yang memungkinkan mengambil untaian dari jaring laba-laba. Beberapa laba-laba memiliki dua atau tiga cakar pada ujung setiap kaki. Dengan cara ini, laba-laba dapat bergerak dengan cepat melalui jaring tanpa terjebak. Dalam membuat jaring, salah satu cakar memiliki area khusus yang digunakan untuk mengaitkan untaian jaring. Laba-laba dapat menggunakan cakar khusus untuk berayun dari untaian ke untaian lainnya tanpa harus menyentuh bagian lengket dari jaring. Oleh karena itu ketika laba-laba menyentuh jaring, tidak seperti lalat dengan sayap besar terjebak di sebuah untaian jaring lengket. Intinya kontak laba-laba pada untaian jaring tersebut sangat kecil. Bahkan jika menyentuh seuntai jaring lengket, jumlah perekat yang tersentuh sangat kecil dan karena itu mudah untuk dilepaskan.
KAKI BERBULU
Banyak laba-laba mempunyai gumpalan rambut pendek padat yang disebut scapulae terletak antara cakar. Akhir dari setiap rambut bercabang ke rambut-rambut kecil sedikit banyak seperti sikat. rambut ini dapat menyerap kelembaban, membuat kaki laba-laba seperti diberi perekat. Dengan kaki ini laba-laba bisa naik permukaan yang halus seperti kaca.
KAKI BERCAKAR
Dua cakar bergigi di ujung kaki laba-laba memungkinkannya untuk memegang permukaan jaring. Laba-laba memiliki cakar tengah ketiga yang dapat mengait jaring sutra dan memegang sutra dengan rambut berduri. memungkinkan laba-laba ini untuk memegang sutra dengan halus dan kering tanpa terjatuh atau tergelincir.

Berdasarkan kutipan dua ahli terkemuka di dunia dalam penggunaan sutra laba-laba (Fritz Vollrath dan Edward Tillinghast) menulis pada tahun 1992: ” Ecribellate spiders simply tiptoe around the glue, which they deposit in spheroidal globs. When a spider accidentally steps into one of these glue balls, as it sometimes does, it suffers no more inconvenience than a human stepping into a wad of gum. When a fly slams into the web, however, it hits about 50 of the droplets, enough to make it stick. ” Untuk mendapatkan hal tersebut, peneliti tidak menemukan kelenjar yang mensekresi minyak
Laba-laba bisa membedakan getaran di dalam jaringan mereka yang dibuat oleh seekor lalat, serangga, sebuah tawon berbahaya, atau bahkan sesuatu yang tidak berguna, seperti daun atau ranting!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar