Fariz RM

Bookmark and Share
Nama Fariz RM tentu tidak bisa dilepaskan dari perjalanan musik Indonesia. kepiawaiannya membuat lagu, meng-arransemen, hingga memainkan alat musik, khusunya piano, menjadikan talenta baginya yang tiada dua. Perjalanan karirnya yang panjang berhasil menciptakan hit-hit diera tahun 80 hingga 90-an. Misalkan saja lagu "Barcelona", "Sakura" hingga "Musik Rasta".

Perjalanan karirnya yang lebih dari 30 tahun, membuat Fariz sering disebut sebagai sang kolaborator karena kerap bekerja sama dengan banyak musisi, masih tetap rendah hati. ''Saya hanya musisi. Saya adalah salah satu musisi bangsa besar ini yang selalu menunjukkan kesederhanaan akan kecintaanya pada musik, musik Indonesia,'' katanya, suatu kali.

Fariz yang pernah menjadi ikon musik-musik pop kreatif Indonesia mengasah bakat musiknya sejak kecil. Mulai dari pelajaran dasar piano klasik yang diarahkan ibunya, Anna Rijnenberg, hingga arahan mendiang Soenarto Soenaryo. Dia pun masih mau menambah ilmu kepada koleganya seperti Raidy Noor, Addie MS, Nasution Bersaudara dan lain-lain.

Debut Fariz juga diawali di band sekolah. Fariz pernah tampil sebagai salah satu pencipta lagu/musik yang diikutsertakan pada sebuah lomba bermusik membawa bendera vocal grup SMA Negeri 3. Dia berhasil memasukkan tiga buah lagu yang kemudian dirilis dalam album Lomba Cipta Lagu Remaja ditahun 1977.

Selain berkarir sendiri (solo), Fariz juga banyak menggalang kolaborasi. Dia antara lain pernah bergabung dalam grup Badai Band bersama Jockie S, Chrisye, dan Eros Djarot, menghasilkan album monumental Badai Pasti Berlalu, yang juga menjadi soundtrack. Dia jgua pernah bergabung di Symphony bersama Jimmy Paais, Herman Gelly, dan Ekki Soekarno, dengan album yang juga hits tahun 1982-an: Trapesium.


Kemudian di Jakarta Rythm Section Fariz hadir bersama Deddy Dhukun dan Jimmy Paais melahirkan album Reinkarnasi. Ada pula Gank Pegangsaan bersama Keenan Nasution, Debby Nasution, dan Harry Sabar, yang menghasilkan album hits 1990-an: Palestina.

Yang juga fenomenal di tahun 1983-an adalah Wow! yang digarapnya bersama Iwan Madjid, Darwin BR --dan belakangan Moesya Joenoes) lewat album Produk Hijau. Selanjutnya, pada tahun 1985, kerja sama dia jalin bersama dalam GIF bersama Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan.

Selain itu, Fariz juga terlibat dalam album sejumlah penyanyi seperti Emilia Contessa lewat album Andhika, Arie Koesmiran dengan album Kasihku, Andi Meriam Matalatta lewat album Bahtera Asmara, hingga Neno Warisman dengan album Sebuah Obsesi.

Perjalanan panjang Fariz RM dengan segala lika-likunya itu telah menghasilkan sejumlah musik dan lagu yang tak lekang ditelah zaman. Lihat saja album solo bertitel Sakura hingga versi remix/I>. Sakura dan album-album lain Fariz memperlihatkan kemampuannya sebagai arranger, komposer, produser, hingga vokalis --baik solo maupun duet.

Fariz RM cukup lama absen di pentas musik Indonesia. Kabar terakhir, Fariz RM tersandung kasus obat-obatan. Namun, para penggemarnya yakin, dia bisa keluar dari kemelut itu dan kembali berkarya. Kita tunggu saja kembalinya si pelantun tembang "Barcelona" yang melegenda itu.

[rol/itunes]



Baca juga yang lain :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar