Columbus Bukan Penyebar Sifilis

Bookmark and Share
Christopher Columbus dan krunya telah lama disalahkan sebagai pembawa penyakit sifilis ke Eropa setelah perjalanan bersejarahnya ke Amerika.

Pada 1493 Columbus kembali ke Spanyol dengan membawa kabar adanya wilayah di sepanjang Atlantik, tapi juga diyakini telah membawa penyakit mematikan akibat perjalanan mereka ke luar negeri itu.

Tapi kini para ilmuwan telah menemukan bukti, bahwa penyakit itu sudah ada di Eropa jauh sebelum Columbus lahir.

Kerangka yang ditemukan di kuburan sebuah gereja di London Timur dan menunjukkan tanda-tanda menderita penyakit sifilis sudah ada dua abad sebelum penjelajahan pertama.

Arkeolog menggali tulang di St Mary Spital di London Timur dan menemukan garis kasar pada tengkorak, serta anggota badan dari beberapa kerangka yang menunjukkan bukti sifilis.

Brian Connell, seorang ahli dari Museum of London yang mempelajari tulang itu mengatakan, ia tidak ragu kerangka itu dikuburkan sebelum perjalanan Columbus. Perhitungan radiokarbon dari sampel itu diperkirakan 95 persen akurat.

Connell mengatakan "Kami yakin bahwa Christopher Columbus sama sekali bukan penyebab munculnya penyakit di Eropa," katanya kepada The Times.

"Hal ini menempatkan paku di peti mati teori Columbus".

Dua kerangka sifilis digali di St Mary Spital adalah berasal dari tahun 1200 - 1250, sedangkan lima lainnya dari 1250-1400.

Mereka dikuburkan dengan koin dan benda-benda lain yang membantu para ahli menguatkan hasil penanggalan radiokarbon.

Situs ini dinamai berdasarkan rumah sakit terdekat dan kerangka itu mungkin korban dari penyakit dari pasien di rumah sakit itu.



Baca juga yang lain :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar