Minuman Alkohol Bisa Bikin Saraf Otak Pecah

Bookmark and Share
Kebiasaan minum-minuman alkohol lagi-lagi membawa bencana. Seorang pria mengalami pecah saraf otak akibat tiap malam minum alkohol. Meski nyawanya selamat ia mengalami kehilangan memori 50-70 persen. Ken Merryweather, pria Inggris usia 44 tahun menceritakan pengalaman buruknya akibat kebiasaan minum alkohol. Setiap malam ia mengaku menghabiskan waktunya untuk minum-minum dan pulang dalam kondisi teler.

"Saya dulu begitu kasar dalam perkataan verbal, terutama setelah saya mengonsumsi alkohol beberapa gelas. Setelah selesai bekerja, saya akan pergi ke pub hingga jam 2 atau 3 dini hari," ungkap Ken, seperti dikutip dari News.Sky.com,

Saat mabuk ia selalu berbicara kasar dan memaki-maki pasangannya Tracey. Kondisi ini terus terjadi setiap malam hingga sebuah kejadian menimpanya. Saat pulang dari pub dia terjatuh di rumahnya dan tidak sadarkan diri.

Saat itu ia berhenti bernapas hingga Tracey langsung mencari bantuan dan berusaha menyadarkannya. Saat di bawa ke rumah sakit ternyata diketahui saraf otaknya pecah, untung saja nyawanya masih bisa tertolong.

Perdarahan otak yang dialaminya bisa langsung ditangani dokter. Tapi efeknya, Ken harus kehilangan ingatan 50-70 persen, tidak bisa bicara dan tidak bisa berjalan.

"Akibat kejadian itu saya harus kehilangan 50-70 persen memori, dan saya harus belajar berjalan serta berbicara lagi. Saat ini saya tidak pernah menyentuh minum-minuman lagi dan Tracey mengatakan bahwa saya telah benar-benar berubah," ujar Ken.

Baru setelah mengalami musibah itu, sadar nyawanya hanya satu sikap Ken akhirnya beruba hmenjadi seseorang yang lebih baik. Perubahan yang dialaminya ini bahkan bisa membuat kekasihnya setuju untuk menikah dengannya.

"Memang ada beberapa hal yang tidak bisa saya lakukan sekarang, tapi ada hal-hal lain yang justru bisa saya lakukan seperti menjahit dan memasak," ungkapnya.

Kenapa minuman alkohol bisa bikin saraf otak pecah?


Karena alkohol yang diminum akan membuat konsentrasi alkohol di darah bertambah (blood alcohol concentration/BAC). Konsentrasi yang terus meningkat ini akan membuat orang pingsan.


Meskipun acara minum sudah selesai, alkohol dalam perut dan usus yang sudah diminum akan terus memasuki aliran darah di seluruh tubuh. Jadi walaupun si peminum sudah tidur dan menganggapnya tidak ada masalah, alkohol yang masuk aliran darah terus berlanjut.


Darah yang mengandung alkohol ini akan mengalir ke seluruh tubuh termasuk otak. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) yang mengontrol hampir seluruh fungsi tubuh.


Seseorang yang minum alkohol lebih dari dua gelas setiap harinya, termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berisiko terkena perdarahan otak.


Jika terlalu banyak mengonsumsi alkohol dalam waktu singkat, maka efeknya bisa lebih cepat yang ditandai dengan muntah. Tapi efek yang lebih fatalnya adalah pingsan, sesak napas, gula darah rendah, kejang, cedera otak dan bahkan kematian.


Para alkoholik berisiko mengalami amnesia (hilang ingatan) yang disebut dengan sindroma Wernickle-Korsakoff. Sindrom ini bersifat kebingungan akut yang berlangsung lama. Hal ini disebabkan mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar yang tidak disertai dengan makanan bergizi akan membuat asupan vitamin B1 (tiamin) ke otak berkurang.

(detik.com)



Baca juga yang lain :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar